dc.contributor.author |
M Andrie, Benidzar |
|
dc.date.accessioned |
2021-09-16T14:11:10Z |
|
dc.date.available |
2021-09-16T14:11:10Z |
|
dc.date.issued |
2021-04-03 |
|
dc.identifier.issn |
2685-2233 |
|
dc.identifier.uri |
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/851 |
|
dc.description.abstract |
Salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan tanaman adalah metode polikultur atau tumpangsari. Yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman di satu lahan tanah. Dalam penelitian ini cabai merah, tanaman pendamping yang paling cocok adalah tomat, bawang-bawangan, bunga matahari atau kacang polong. Bawang-bawangan bisa mengusir Aphids atau kutu daun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey,
dengan mengambil responden semua petani cabai merah yang melakukan polikultur dengan jumlah 20 petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari suatu sistem pertanian dimana petani melakukan usahatani dalam satu lahan ada dua jenis tanaman yang berbeda. Hasil analisis menunjukan kelayakan usahatani sistem polikultur sangat layak untuk diusahatanikan dengan besar R/C = 2,6. Sistem usahatani ini selain mengurangi resiko gagal panen atau serangan hama juga sangat membantu petani untuk mendapatkan keuntungan lebih. |
en_US |
dc.description.abstract |
Salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan tanaman adalah metode polikultur atau tumpangsari. Yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman di satu lahan tanah. Dalam penelitian ini cabai merah, tanaman pendamping yang paling cocok adalah tomat, bawang-bawangan, bunga matahari atau kacang polong. Bawang-bawangan bisa mengusir Aphids atau kutu daun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey,
dengan mengambil responden semua petani cabai merah yang melakukan polikultur dengan jumlah 20 petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari suatu sistem pertanian dimana petani melakukan usahatani dalam satu lahan ada dua jenis tanaman yang berbeda. Hasil analisis menunjukan kelayakan usahatani sistem polikultur sangat layak untuk diusahatanikan dengan besar R/C = 2,6. Sistem usahatani ini selain mengurangi resiko gagal panen atau serangan hama juga sangat membantu petani untuk mendapatkan keuntungan lebih. |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Pertanian Universitas Galuh |
en_US |
dc.subject |
Kelayakan, Tumpangsari, Cabai Merah, Bawang Merah |
en_US |
dc.subject |
Kelayakan, Tumpangsari, Cabai Merah, Bawang Merah |
en_US |
dc.title |
KELAYAKAN USAHATANI SISTEM TUMPANGSARI CABAI MERAH DAN BAWANG MERAH |
en_US |
dc.type |
Article |
en_US |