Abstract:
Tingkat kemiskinan di wilayah pedesaan yang lebih besar dibanding dengan tingkat kemiskinan di
daerah perkotaan selama ini disebabkan oleh sumber perekonomian masyarakat pedesaan yang
bertumpu pada sektor pertanian. Sebagian besar mata pencaharian dari masyarakat pedesaan adalah
bertani. Masalah lainnya, sektor pertanian tidak dapat dijadikan mata pencaharian oleh masyarakat
karena hasil pertanian yang terus berkurang. Adapun tujuan dari pengabdian adalah menciptakan nilai
tambah (value added) yang dapat dilakukan oleh masyarakat di kawasan pertanian dalam upaya
meningkatkan taraf hidupnya. Metode yang digunakan adalah uji coba (trial and error) dalam proses
produksi dengan desain studi kasus pada kelompok Tani Sri Mukti untuk membuat produk Jahe
serbuk dalam kemasan di desa Gegempalan Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa
Barat. Hasil dari pengabdian berupa serbuk jahe yang memiliki nilai tambah sebesar Rp. 46.500 per
Kg. Adapun hasil olahan serbuk jahe merah dengan kemasan bermerek PAS yang telah beredar di
pasaran sebagai oleh-oleh kas desa yang diproduksi oleh kelompok Tani Sri Mukti, namun kendala
yang dihadapi kelompok tani adalah standar produki atau pegolahan. Karena pengolahan hanya dapat
dilakukan oleh satu orang dengan mengandalkan pengalaman dan keterampilan yang belum dapat
dibagikan kepada anggota lain.