Abstract:
Salah satu kontroversi utama di kalangan para ahli ekonomi pembangunan sejak
tahun 1960-an adalah kausalitas antara sektor finansial dan sektor riil. mana yang
merupakan sebab dan mana yang merupakan akibat. (Kitchen. 1986 dan Gurley and
Shaw. 1967). Lebih lanjut Kuncoro. M (2003) menjelaskan bahwa pandangan kaum
”neo-liberal”. sering disebut sebagai the development hypothesis. mengatakan bahwa
pembangunan sektor finansial berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada
daswarsa 1980-an. ketika liberalisasi finansial menyebar ke seluruh dunia. peranan
sektor keuangan seakan tidak dipertentangkan lagi. Namun Patric (1966) tetap
mengajukan pertanyaan yang kritis dan mendasar: sektor mana. finansial atau riil. yang
medorong dinamika proses pembangunan ekonomi? Dengan kata lain. ada dua
kemungkinan hubungan kausalitas antara pembangunan sektor finansial dan
pertumbuhan ekonomi. yaitu: (1) demand following. bahwa rendahnya pertumbuhan
finansial adalah manifestasi kurangnya permintaan akan jasa finansial; ataukah (2)
supply leading. bahwa sektor finansial mendahului dan mendorong pertumbuhan sektor
riil.
Isu sentral yang layak untuk diteliti adalah apakah sektor finansial mendorong
pertumbuhan ekonomi (finance-led growth) ataukah pertumbuhan ekonomi
mendorong berkembangnya sektor finansial (growth-led finance). Finance-led growth
berarti mendukung hipotesis supply leading; sedangkan growth-led finance mendukung
hipotesis demand following.
Tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka di Ciamis perkembangannya
masih relatif tinggi. Perkembangan tingkat kemiskinan di Ciamis selama 5 tahun
terakhir yaitu dari tahun 2011 sampai tahun 2015 rata-rata setiap tahunnya adalah
sebesar 10,78%. jika dibandingkan dengan rata-rata tingkat kemiskinan Nasional.
Ciamis masih lebih rendah. sebab rata-rata tingkat kemiskinan Nasional dalam periode
yang sama setiap tahunnya sebesar 12,71%.
Hasil riset hubungan Kredit Perbankan dengan Tingkat Kemiskinan: 1) Kredit
Perbankan dengan Tingkat Kemiskinan mempunyai hubungan negatif dan signifikan.
diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Jalilian & Kirk Patrick (1993).
Honohan (2004). Zhuang. Juzhong et.al. (2009). dan Pradhan. Rudra P (2010). 2)
Kredit Perbankan dengan Tingkat Kemiskinan mempunyai hubungan simultan
(hubungan dua arah). diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Odhiambo
(2010). 3) Kredit Perbankan dengan Tingkat Kemiskinan mempunyai hubungan tidak
simultan. diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradhan. Rudra P (2010).