Unigal Repository

Peranan Budaya Kampung Adat Kuta Di Era Globalisasi

Show simple item record

dc.contributor.author Suryana, Aan
dc.contributor.author Ratih, Dewi
dc.contributor.author Sudarto, Sudarto
dc.contributor.author Sondarika, Wulan
dc.contributor.author Wijayanti, Yeni
dc.contributor.author Kusmayadi, Yadi
dc.contributor.author Pajriah, Sri
dc.contributor.author Wahyunita, Rina
dc.date.accessioned 2024-12-14T04:40:27Z
dc.date.available 2024-12-14T04:40:27Z
dc.date.issued 2024-07-01
dc.identifier.citation Suryana, Aan., Ratih, Dewi., Sudarto, Sudarto., Wijayanti, Yeni., Sondarika, Wulan., Kusmayadi, Yadi., Pajriah, Sri., & Wahyunita, Rina. (2024). Peranan Budaya Kampung Adat Kuta Di Era Globalisasi. Galuh University Press. p. 1-39 en_US
dc.identifier.uri http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/6128
dc.description Potensi budaya dan tradisi dari masyarakat Kampung Adat Kuta, diantaranya tradisi nyuguh, ritual babarit, ritual tilawat, kesenian gondang buhun, hajat bumi, upacara mendirikan dan mendiami rumah baru, kepercayaan pada tabet-tabet (tempat-tempat yang dikeramatkan) seperti leuweung karamat, Gunung Wayang, Gunung Panday Domas, Gunung Barang, Gunung Batu Goong, dan Ciasihan. Selain itu, kepercayaan pada perhitungan dalam penamaan bayi, menentukan pekerjaan, mendirikan rumah, pindah rumah, menentukan arah serta tata letak rumah yang akan dibangun, menentukan hari perkawinan dan khitanan (T, 2013; Soedarmo & Suryana, 2019). Tradisi nyuguh merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Kampung Adat Kuta kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil bumi, serta sebagai upaya melestarikan tradisi, menjaga lingkungan dan melanjutkan pewarisan budaya. Tradisi ini dilaksanakan setiap tanggal 25 Safar setiap tahunnya (Kemdikbud, 2021). Ritual babarit merupakan ritual yang intensitas pelaksanaannya sering dilakukan terutama ketika terjadi sebuah bencana yang diakibatkan oleh alam, seperti ketika ada gempa (lini). Selain itu, ritual ini dilakukan pada kegiatan seperti, persiapan tanam padi atau masyarakat adat Kuta menyebutnya dengan istilah Guar Bumi, proses pembangunan rumah, dan persiapan pernikahan (Noviadi & Hidayat, 2023). en_US
dc.description.abstract Kabupaten Ciamis terletak dibagian Tenggara Jawa Barat, dengan batas wilayah disebelah utara berbatasan dengan kabupaten Majalengka dan kabupaten Kuningan, disebelah selatan kabupaten Pangandaran, disebelah timur kota Banjar dan provinsi Jawa Tengah, serta disebelah barat kabupaten Tasikmalaya dan kota Tasikmalaya (Ciamis, 2019). Kabupaten Ciamis terdiri dari 27 kecamatan, 7 kelurahan, dan 258 desa (Ciamis, 2021). Disetiap wilayah kecamatan maupun desa yang ada di kabupaten Ciamis masing-masing memiliki potensi budaya dan tradisi yang sampai saat ini masih dilestarikan. Potensi budaya maupun tradisi yang ada di kabupaten Ciamis, diantaranya Kampung Adat Kuta (kesenian gondang buhun, tradisi nyuguh, babarit, budaya pamali, dan lain-lain), wayang landung, bebegig Sukamantri, debus Panjalu, genjring ronyok, terebang, tradisi ngikis, tradisi merlawu, tradisi misalin dan sebagainya (Sondarika, Ratih, & Suryana, 2017; Ratih, 2019; Hidayatuloh, 2019; Putra & Ismail, 2020; Putri, Lestari, & Apriani, 2021; Berkah, Brata, & Budiman, 2022). en_US
dc.language.iso en en_US
dc.publisher Galuh University Press en_US
dc.subject Peran Budaya en_US
dc.subject Kampung Adat Kuta en_US
dc.subject Globalisasi en_US
dc.subject Tradisi en_US
dc.title Peranan Budaya Kampung Adat Kuta Di Era Globalisasi en_US
dc.type Working Paper en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository


Browse

My Account