Abstract:
Pangandaran yang terkenal dengan lokasi wisata pantainya yang indah dan kini telah resmi menjadi kabupaten, semakin menjadi pusat perhatian wisatawan asing untuk berlibur dan menetap. Tak sekedar mencuci mata, ada beberapa diantara mereka yang juga berbelanja hasil bumi, seperti buah-buahan, sayuran dan juga ikan. Pasar Pananjung menjadi pusat kunjungan mereka. Hal ini berdampak kepada para pedagang, khususnya pemasar produk pertanian, untuk berperan aktif dalam penguasaan bahasa Inggris yang telah menjadi bahasa perantara yaitu lingua franka. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kemampuan pemasar produk pertanian dalam berbahasa Inggris. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analaisis kualitatif dengan sumber data 5 orang pemasar produk pertanian yang sedang melakukan aktivitas jual beli dengan wisatawan asing yang berlokasi di pasar Pananjung, Pangandaran. Penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari kemampuan mengucapkan ungkapan bahasa Inggris di pasar dalam memasarkan produk yang terdiri atas kemampuan menyapa, menawarkan bantuan, menjawab pertanyaan pembeli, menawarkan produk lain, bertransaksi, mengakhiri komunikasi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris yang digunakan oleh pemasar produk pertanian adalah kemampuan menyapa dan mengakhiri komunikasi saja. Dengan demikian kemampuan bahasa Inggris pemasar produk pertanian di pasar Pananjung Pangandaran adalah sangat minim, Saat bertransaksi, mereka menggunakan jasa tour guide dan kalkulator. Temuan lainnya adalah ketiadaan ungkapan penawaran barang yang disebabkan oleh minimnya kemampuan berbahasa Inggris dengan baik dan benar, sehingga pemasar tersebut tidak dapat berperan penuh sebagai pemasar produk hasil pertanian kepada wisatawan asing.