dc.description.abstract |
Sebanyak 24.048 koperasi dan UMK di Jawa Barat yang aktif atau rerata 62.60% dan 37.40% dan yang masih tergolong tidak aktif, hal ini mengindikasikan bahwa koperasi dan usaha mikro kecil belum mampu bersaing dengan badan usaha lainnya dimana salah satunya penggunaan teknologi dan jaringan internet sebagai ciri era industry 4.0 memerlukan cara dan strategi yang memanfaatkan teknologi tersebut. Ketidakmampuan tersebut akan menyebabkan tingginya angka pengangguran yang selanjutnya menyebabkan kemiskinan baru di masyarakat. Pada Tahun 2017 Jawa Barat jumlah masyarakat miskin 4.168.440 atau 8.71% dan berada pada rengkin ke 19 dari 34 Propinsi di indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1.) Bagaimana Koperasi dan Usaha Kecil Mikro di Propinsi Jawa Barat. 2). Bagaimana strategi Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro di Propinsi Jawa Barat untuk menghadapi era industri 4.0. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode field study atau study literatur dengan menggunakan data sekunder dan teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Hasil penelitian ini sebagai berikut : 1) Koperasi di propinsi Jawa Barat berjumlah 24.048 yang tersebar di 27 kabupaten kota, yang paling aktif Kabupaten Karawang dan yang paling tidak aktif Kabupaten Cirebon dan 73% dikuasai oleh koperasi Konsumen. 2). Usaha Mikro Kecil (UMK) berjumlah 4,5 Juta usaha atau 98.84 persen non pertanian. UMK di dominasi oleh Perdagangan besar dan eceran, Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum serta Industri Pengolahan sedangkan yang paling sedikit adalah Jasa Perusahaan dan Pendidikan. UMK merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak yaitu 9 juta tenaga kerja dan UMK penyerap tenaga kerja terbanyak dari perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil, sepeda motor mencapai 3,98 Juta Jiwa. 3). Melalui Analisis IFAS dan EFAS strategi yang harus diterapkan pada koperasi dan UMK adalah memanfaatkan kekuatan dari peluang yang dimiliki (SO Strategy) dan memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman yang ada (ST Strategy). |
en_US |