Abstract:
Kelompok pemuda tani di Kampung Mekarjaya memilih hidroponik sebagai
metode budidaya selada. Selain dapat mengoptimalkan lahan yang terbatas, nilai
ekonomi dan permintaan pasar selada juga tinggi namun penanganan pasca panen
kurang optimal dan saluran pemasaran yang cukup panjang sehingga
mempengaruhi biaya dan marjin pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui saluran pemasaran, biaya, marjin, dan efisiensi pemasaran. Untuk itu,
digunakan metode penelitian kombinasi (kualitatif dan Kuantitatif) dengan teknik
studi kasus. Delapan orang informan diambil secara sengaja, baik dari anggota
kelompok pemuda tani maupun pelaku pemasaran di Pasar Cikurubuk dan Pasar
Rajapolah. Penelitian dilakukan selama satu kali produksi. Data primer seperti
biaya pemasaran sampai kepada harga jual dikumpulkan melalui observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangkan data sekunder data yang dari
instansi terkait seperti data produktifitas selada, keadaan geografi dan demografi
wilayah penelitian. Data primer yang terkumpul kemudian dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang
digunakan terkategori panjang (petani-Pedagang besar-eceran-konsumen) dengan
tingkat efisiensi yang kurang dari 50 persen. Namun, kondisi tersebut dapat
dianggap efisien, jika didasarkan atas hasil analisis biaya, marjin dan saluran
pemasaran. Artinya, potensi untuk meningkatkan produktivitas hidroponik selada
terbuka lebar, baik melalui inovasi strategi pemasaran dan ekspansi ke saluran
pemasaran konvensional, modern dan cerdas. Dengan itu, efisiensi dan efektivitas
pemasaran selada hidroponik dapat ditingkatkan, sehingga pendapatan dan
keberlanjutan usaha pertanian. Melalui inovasi, jangkauan pasar dapat diperluas,
sehingga akan berdampak luas terhadap ekonomi lokal dan peningkatan kesadaran
masyarakat akan manfaat budidaya hidroponik.