Abstract:
Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia dan industri pangan serta pakan yang berbahan baku kedelai, maka terjadi peningkatan permintaan kedelai dalam negeri. Di sisi lain, produksi kedelai dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Kesenjangan antara permintaan dan produksi kedelai dalam negeri diatasi dengan melakukan impor kedelai yang cenderung terus mengalami peningkatan. Salah satu upaya peningkatan produksi kedelai dalam negeri adalah dengan cara intensifikasi di sentra produksi yang dilakukan melalui peningkatan produktivitas di tingkat usahatani kedelai (onfarm). Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Produktivitas usahatani kedelai di Kabupaten Ciamis, dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas usahatani kedelai di Kabupaten Ciamis.Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Ciamis sebagai salah satu sentra produksi kedelai di Provinsi Jawa Barat. Ukuran sampel penelitian sebanyak 97 petani di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, yang dipilih secara purposif sebagai lokasi penelitian. Data yang digunakan berupa data primer usahatani kedelai pada musim tanam 2013. Produktivitas usahatani kedelai didekati dengan menggunakan produktivitas faktor total (total factor productivity) dengan menggunakan indeks Tornqvist; sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas usahatani kedelai dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produktivitas usahatani kedelai berkisar antara 0,28-1,00 dengan rata-rata 0,67. Petani yang mencapai tingkat produktivitas di bawah rata-rata sebanyak 40 orang (41,24%), sedangkan yang di atas rata-rata sebanyak 57 orang (58,76%), dan (2) Pendidikan dan pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas usahatani kedelai, sedangkan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas usahatani kedelai.