dc.description.abstract |
Penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Knowledge Management dan
Psychological Capital terhadap Employee Performance. Permasalahan yang
dihadapi dalam penelitian ini meliputi: 1) Bagaimana knowledge management
pegawai BAPPEDA Kabupaten Ciamis?; Bagaimana psychological capital
pegawai BAPPEDA Kabupaten Ciamis?; Bagaimana pengaruh knowledge
management dan psychological capital terhadap employee performance pegawai
BAPPEDA Kabupaten Ciamis?; Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis: 1) Pengaruh knowledge management terhadap
employee performance pada pegawai BAPPEDA Kabupaten Ciamis 2) Pengaruh
psychological capital terhadap employee performance pada pegawai BAPPEDA
Kabupaten Ciamis 3) Pengaruh knowledge management dan psychological capital
terhadap employee performance pada pegawai BAPPEDA Kabupaten Ciamis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif. Teknik analisis datanya yaitu analisis koefisien korelasi
sederhana, analisis koefisien determinasi, uji hipotesis (uji t), analisis koefisien
korelasi berganda, analisis regresi linier berganda, analisis koefisien determinasi,
dan uji hipotesis (uji f). Dari hasil penelitian, berdasarkan hasil analisis koefisien
korelasi, menunjukkan bahwa knowledge management berpengaruh positif dan
signifikan terhadap employee performance sebesar 0,744. Dengan besarnya
pengaruh 55,4% dan sisanya 44,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa psychological capital berpengaruh positif dan
signifikan terhadap employee performance sebesar 0,771. Dengan besarnya
pengaruh 59,4% dan sisanya 40,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa berdasarkan analisis koefisien korelasi berganda didapat
nilai korelasi sebesar 0,821. Dengan besarnya pengaruh 67,4% dan sisanya 32,6%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Diharapkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempertahankan
psychological capital sehingga akan meningkatkan employee performance, namun
demikian instansi perlu lebih memperhatikan peningkatan knowledge
management berdasarkan indikator explicit knowledge. |
en_US |