Abstract:
Salah satu kendala dalam pengembangan pertanaman mangga adalah
serangan lalat buah. Lalat buah merupakan salah satu hama yang sangat
merugikan, karena lalat tersebut mampu menyebarkan penyakit dan merusak
tanaman mangga. Kerusakan yang ditimbulkan yaitu dapat menyebabkan buah
busuk waktu muda, sehingga berimbas pada penurunan penghasilan petani. Upaya
pengendalian serangan lalat buah dengan teknik sederhana seperti pembungkusan
buah dan pengasapan dirasakan kurang berhasil sehingga petani menggunakan
insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sinteti yang tidak sesuai aturan dapat
memunculkan masalah lain berupa pencemaran pangan dan lingkungan serta
resistensi hama/penyakit bahkan dapat menyebabkan matinya parasitoid dan
predator yang berguna. Pengendalian lalat buah yang berwawasan lingkungan,
salah satunya adalah dengan menggunakan atraktan nabati berupa senyawa metil
eugenol yang terdapat pada daun cengkeh, kemangi, dan selasih. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kemangi dan daun cengkeh
terhadap ketertarikan hama lalat buah, dan untuk mengetahui ekstrak yang paling
efektif dalam menarik hama lalat buah. Penelitian dilakukan secara eksperimen
menggunakan air suling daun cengkeh, kemangi, selasih, dan petrogenol sintetik
sebagai kontrol. Tempat penelitian dilakukan di perkebunan mangga desa
Sidamukti Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dengan
menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa air suling daun kemangi, selasih dan petrogenol memberikan
pengaruh terhadap ketertarikan hama lalat buah yang ditandai dengan masuknya
lalat buah ke dalam perangkap dengan pengaruh yang berbeda sangat nyata.
Petrogenol sebagai kontrol memiliki efektifitas paling tinggi diikuti oleh air suling
daun selasih, dan air suling daun kemangi. Sedangkan daun cengkeh tidak mampu
menarik lalat buah masuk ke dalam perangkap.