Abstract:
Hasil observasi penulis menunjukkan pengembangan pariwisata di Kabupaten Ciamis khususnya di destinasi wisata gunung Susuru belum optimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengembangan situs Gunung Susuru Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis. 2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Pengembangan situs Gunung Susuru Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis. 3) Untuk mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis untuk mengatasi setiap hambatan yang terjadi dalam Pengembangan situs Gunung Susuru Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa : 1) Pengembangan Situs Gunung Susuru Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis belum sesuai dengan lima dimensi pengembangan kepariwisataan yang berbasis masyarakat menurut Sunaryo (2013: 142) hal ini dikarenakan pengembangan objek wisata Situs Gunung Susuru belum didukung dengan anggaran yang memadai dari pemerintah daerah, selain itu masyarakat kurang berperan aktif dalam memelihara nilai-nilai sejarah dan kepurbakalaan yang ada di objek wisata serta kurangnya peran aktif pemerintah desa untuk bersama-sama dalam menjaga keberadaan objek wisata situs gunung susuru. 2) Adanya hambatan-hambatan dalam Pengembangan Situs Gunung Susuru yang antara lain kurang didukung dengan anggaran yang memadai dari pemerintah daerah, kurangnya dukungan masyarakat dalam membantu menjaga dan memelihara nilai-nilai sejarah dan budaya kepurbakalaan serta kurangnya memudahkan akses menuju objek wisata Situs Gunung Susuru karena jalan menuju objek wisata masih kecil sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan. 3) Adanya upaya-upaya yang dilakukan antara lain dengan mengajukan tambahan anggaran kepada Pemerintah Daerah dan melakukan kerjasama dengan pemerintah desa dalam rangka mengembangkan keberadaan objek wisata Situs Gunung Susuru serta melakukan pembentukan wadah kelompok penggerak pariwisata yang terdiri dari unsur pemuda dan masyarakat di desa tersebut sehingga dapat ikut bertanggungjawab dalam menjaga dan mengembangkan Situs Gunung Susuru.