Abstract:
Cabai rawit merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi namun memiliki risiko produksi yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis keragaan usahatani cabai rawit, 2) mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengembangan usahatani cabai rawit, dan 3) merumuskan alternatif strategi pengembangan usahatani cabai rawit di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus dengan jumlah responden sebanyak 28 orang petani cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keragaan usahatani cabai rawit cukup adaptif dalam penggunaan benih unggul, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja lokal, meskipun masih menghadapi kendala seperti keterbatasan modal, rendahnya adopsi teknologi yang tepat guna, dan kelemahan dalam pengelolaan pascapanen. 2) Faktor internal terdiri atas enam kekuatan dan enam kelemahan, sedangkan faktor eksternal terdiri atas enam peluang dan enam ancaman. 3) Strategi yang tepat untuk pengembangan usahatani cabai rawit adalah strategi agresif (SO). Strategi SO yang disarankan meliputi: a) memanfaatkan tingginya permintaan pasar dengan memperluas produksi menggunakan benih unggul dan tenaga kerja terampil; b) memperluas jaringan distribusi melalui akses pasar yang lebih mudah dan dukungan kebijakan pemerintah; c) meningkatkan hasil produksi dengan menerapkan sistem tanam tumpangsari dan optimalisasi lahan; serta d) mengembangkan diversifikasi usaha hortikultura berbasis cabai guna memperkuat pendapatan petani.