Abstract:
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh stres kerja dan job satisfaction terhadap
turnover intention (Studi pada Karyawan PT. Tjiwulan Putra Mandiri
Tasikmalaya). Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini meliputi :
1].Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap turnover intention pada karyawan PT.
Tjiwulan Putra Mandiri?; 2].Bagaimana pengaruh job satisfaction terhadap
turnover intention pada karyawan PT. Tjiwulan Putra Mandiri?; 3].Bagaimana
pengaruh stres kerja dan job satisfaction terhadap turnover intention pada karyawan
PT. Tjiwulan Putra Mandiri? Adapun tujuan penelitian ini adalah 1].Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap turnover intention pada
karyawan PT. Tjiwulan Putra Mandiri; 2].Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh job satisfaction terhadap turnover intention pada karyawan PT. Tjiwulan
Putra Mandiri; 3].Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja dan job
satisfaction terhadap turnover intention pada karyawan PT. Tjiwulan Putra
Mandiri.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Sampel
yang digunakan sebanyak 147 responden yang diperoleh melalui teknik probability
sampling dengan simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji koefisien determinasi dan uji hipotesis menggunakan uji
signifikan (uji t parsial) dengan bantuan perangkat lunak SPSS 27.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap turnover intention, sedangkan job satisfaction (kepuasan kerja)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan PT.
Tjiwulan Putra Mandiri dengan besar pengaruhnya 36% dan sisanya 64%
dipengaruhi oleh faktor lain. Temuan ini mengindikasikan bahwa tingkat stres kerja
yang tinggi mendorong niat karyawan untuk keluar dari perusahaan, sementara job
satisfaction (kepuasan kerja) yang tinggi dapat menurunkan niat tersebut.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola beban kerja agar tidak menyebabkan
stres berlebihan dan meningkatkan kebijakan yang mendukung job satisfaction
(kepuasan kerja) melalui kompensasi yang layak serta peluang pengembangan
karier guna menekan turnover intention dan mempertahankan kualitas sumber daya
manusia.