| dc.description.abstract |
IDA PARIDA, 2025. Strategi Pemenangan Calon Anggota Legislatif Perempuan Pada Pemilihan Umum Tahun 2024 di Kabupaten Ciamis. Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Galuh.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kuatnya budaya patriarki dan keterbatasan akses sumber daya politik yang dihadapi oleh calon legislatif perempuan di tingkat kabupaten, sehingga diperlukan pemahaman lebih mendalam tentang strategi pemenangan yang efektif bagi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemenangan calon anggota legislatif perempuan dalam Pemilihan Umum 2024 di Kabupaten Ciamis dengan menelusuri bagaimana mereka memanfaatkan modal-modal utama dalam kampanye. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap enam informan yang terdiri dari calon legislatif perempuan, kader partai politik, dan pengamat politik perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemenangan calon perempuan mengintegrasikan tiga modal utama berdasarkan teori Ronald S. Burt (1995), yaitu modal finansial, modal manusia, dan modal sosial. Meskipun menghadapi keterbatasan finansial dibandingkan kandidat laki-laki, calon perempuan mampu mengoptimalkan sumber daya melalui pengelolaan dana yang efisien, alokasi strategis untuk alat peraga kampanye dan sistem tandem dengan caleg tingkat provinsi dan pusat. Modal manusia dikembangkan melalui kapasitas intelektual, pengalaman kepemimpinan praktis, dan aktivitas dalam organisasi keagamaan yang memperkuat legitimasi sosial-politik. Sementara modal sosial dibangun melalui pendekatan berbasis komunitas, optimalisasi jaringan organisasi, serta komunikasi personal yang intensif dengan konstituen. Secara teoretis, penelitian ini mengkonfirmasi relevansi teori tiga modal Burt dalam konteks politik elektoral Indonesia dengan modifikasi adaptif yang mempertimbangkan kekhasan lokal Kabupaten Ciamis. Pola integrasi ketiga modal tersebut terbukti efektif dalam menjawab tantangan struktural seperti budaya patriarki yang masih kuat dan keterbatasan akses terhadap sumber daya politik. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya pengembangan model kaderisasi politik perempuan yang holistik, mencakup pembangunan kapasitas kepemimpinan, manajemen kampanye, dan jejaring multisektor. Rekomendasi kebijakan yang diajukan meliputi penguatan sistem pendanaan alternatif berbasis crowdfunding, optimalisasi kuota 30% perempuan dalam rekrutmen partai politik, serta peningkatan kapasitas calon perempuan melalui pendidikan politik yang komprehensif dan pendampingan berkelanjutan. |
en_US |