Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang terjadi terkait
dengan Pemberdayaan Kelompok Tani Rindik Indah Melalui Program Tani
Hybrida Oleh Balai Penyuluhan Pertanian di Desa Guranteng Kecamatan
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya belum maksimal. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Adapun untuk mengukur indikator dari strategi dalam penelitian ini
yaitu: Tahap persiapan, Tahap pengkajian “assessment”, Tahap perencanaan
alternatif program atau kegiatan, Tahap pemformalisasi rencana aksi, Tahap
implementasi program atau kegiatan, Tahap evaluasi, dan Tahap terminasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat
keberhasilan dari Pemberdayaan Kelompok Tani Rindik Indah Melalui Program
Tani Hybrida Oleh Balai Penyuluhan Pertanian di Desa Guranteng Kecamatan
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Menggunakan metode deskriptif dan
pendekatan kualitatif, sehingga sumber data Yang digunakan yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada 9
informan dengan ditentukan melalui teknik purposive sampling, sedangkan data
sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pemberdayaan Kelompok Tani Rindik Indah Melalui Program Tani
Hybrida Oleh Balai Penyuluhan Pertanian di Desa Guranteng Kecamatan
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan
adanya hambatan yaitu keterbatasan pendampingan, proses sosialisasi dan
pengawasan yang dilakukan oleh BPP kepada KelompokTani Rindik Indah dalam
melaksanakan program kurang terlaksana maksimal karena adanya keterbatasan
jumlah sumber daya manusia BPP yang bertanggungjawab pada program, serta
adanya kendala petani baik secara teknis ataupun pemahaman dalam adaptasi
petani terhadap metode baru. Adapun upaya yang dilakukan yaitu peningkatan
sosialisasi dan pelatihan, koordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi masalah
pupuk, pendekatan personal dan diskusi kelompok untuk meningkatkan
partisipasi, bantuan penjadwalan pertemuan dan penyampaian informasi, serta
harapan akan dukungan akses kredit, teknologi adaptasi iklim, dan perbaikan
sarana prasarana dari pemerintah.