Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan pendidikan inklusif di SMP At-Tibyan. Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Model implementasi kebijakan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori George C. Edwards III yang mencakup empat dimensi utama: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pendidikan inklusif di SMP At-Tibyan telah berjalan secara bertahap namun belum optimal. Pada aspek komunikasi, penyampaian informasi antar pemangku kepentingan sudah dilakukan, tetapi belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh guru. Dari segi sumber daya, keterbatasan guru pendamping khusus dan fasilitas pembelajaran masih menjadi kendala utama. Disposisi atau sikap pelaksana kebijakan menunjukkan adanya komitmen positif dari pihak sekolah, namun belum semua guru memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam menangani peserta didik berkebutuhan khusus. Sementara itu, struktur birokrasi sekolah telah menyediakan ruang kebijakan inklusif, namun implementasinya belum sepenuhnya sistematis.
Dengan demikian, dibutuhkan penguatan kapasitas guru, peningkatan fasilitas, serta koordinasi yang lebih intensif antar pihak terkait agar pelaksanaan pendidikan inklusif di SMP At-Tibyan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.