Abstract:
Pelajaran sejarah di sekolah tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka terhadap peristiwa sejarah sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan biografi, nilai-nilai perjuangan, serta bagaimana nilai perjuangan K.H. Ruhiat digunakan dalam pembelajaran sejarah di kelas XI SMA Terpadu Manahijul Huda. K.H. Ruhiat adalah tokoh lokal yang mendirikan Pondok Pesantren Cipasung dan memiliki peran penting dalam bidang pendidikan serta perlawanan terhadap penjajah Belanda pada masa pergerakan hingga kemerdekaan (1930–1949). Nilai perjuangan yang dibahas mencakup keberanian, kedisiplinan, tanggung jawab, keagamaan, dan semangat kebangsaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer diambil dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru sejarah, dan siswa kelas XI, sedangkan sumber sekunder berasal dari buku, artikel, dokumen pembelajaran, serta hasil penelitian sebelumnya. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai perjuangan K.H. Ruhiat dimanfaatkan dalam pembelajaran sejarah dengan mengintegrasikan sejarah lokal ke dalam materi proklamasi kemerdekaan menggunakan model Project Based Learning (PJBL) yang dipadukan dengan Social Emotional Learning (SEL). Metode ini mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang sejarah daerah, menumbuhkan cinta tanah air, serta memperkuat pembelajaran karakter sesuai dengan nilai budaya dan kearifan lokal yang mencakup kedisiplinan, semangat pantang menyerah, keagamaan, nasionalisme, dan kebangsaan. Dampaknya, siswa lebih aktif dalam belajar dan bertambah minat mereka pada sejarah, sementara guru menjadi lebih kreatif dalam mengajar.