Abstract:
Keterlambatan merupakan salah satu kendala umum dalam proyek konstruksi yang dapat memengaruhi pencapaian target waktu dan biaya, sehingga diperlukan strategi percepatan agar proyek tetap sesuai rencana. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pekerjaan pada jalur kritis serta menentukan waktu dan biaya optimum pada proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru SLB Negeri Perbatasan.
Analisis dilakukan menggunakan Precedence Diagram Method untuk menemukan lintasan kritis, kemudian dilanjutkan dengan metode time-cost trade off melalui penambahan jam lembur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 31 pekerjaan pada jalur kritis. Alternatif percepatan dengan penambahan 2 jam lembur menghasilkan durasi optimum 75 hari.
Percepatan proyek melalui penambahan 2 jam kerja lembur per hari, biaya langsung naik dari Rp 583,304,400.00 menjadi Rp 591.495.478,79 naik 1.4% akibat lembur. Namun, durasi proyek yang lebih singkat dari 90 hari menjadi 75 hari menurunkan biaya tidak langsung sebesar 16,67%, dari Rp 64,811,600.00 menjadi Rp 54.009.666,67. Secara total, biaya proyek turun dari Rp 648,116,000.00 menjadi Rp. 645,505,145.45 terdapat selisih 2.610.854,55 atau turun sebesar 0.40%. Artinya, percepatan proyek melalui lembur menghasilkan efisiensi biaya secara keseluruhan.