Abstract:
Beton merupakan material konstruksi yang banyak digunakan karena harganya relatif murah, mudah dibentuk, dan memiliki kekuatan tekan tinggi meskipun lemah terhadap tarik. Komposisi umum beton terdiri dari semen sebagai pengikat, agregat halus, agregat kasar, serta air sebagai media reaksi kimia. Untuk meningkatkan kekuatan tariknya, salah satu metode yang digunakan adalah dengan menambahkan serat ke dalam campuran beton.
Penelitian ini menggunakan serat rami (Boehmeria nivea) sebesar 0,5% dari berat semen dengan panjang 20 mm, serta variasi silica fume sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15%. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari dengan benda uji berbentuk silinder berukuran 150×300 mm untuk mengetahui pengaruh variasi campuran terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton normal memiliki kuat tekan 25,46 MPa dan modulus elastisitas 27.559 MPa. Beton dengan serat rami tanpa silica fume mengalami penurunan kuat tekan menjadi 23,01 MPa dan modulus elastisitas 25.896 MPa. Penurunan ini disebabkan oleh sifat higroskopis serat rami yang menyerap air, sehingga proses hidrasi semen terhambat dan ikatan menjadi kurang optimal. Sebaliknya, penambahan silica fume mampu meningkatkan kinerja beton berserat rami. Pada penambahan 5% silica fume, kuat tekan meningkat menjadi 26,79 MPa dan modulus elastisitas menjadi 31.931 MPa. Pada 10%, kuat tekan mencapai 27,16 MPa dan modulus elastisitas 33.887 MPa, sedangkan pada 15% diperoleh nilai tertinggi dengan kuat tekan 28,29 MPa dan modulus elastisitas 34.990 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa silica fume berperan dalam meningkatkan kekuatan beton melalui reaksi pozzolanik dan pengisian pori mikro, sehingga mampu mengimbangi kelemahan akibat penambahan serat rami.