dc.description.abstract |
Ikan nila merupakan ikan ekonomis penting dengan proses budidaya yang mudah, rasanya digemari, harga relatif terjangkau dan toleransi yang luas terhadap lingkungan. Manajemen usaha kelompok yang tidak berjalan, teknologi produksi yang masih konvensional, harga pakan mahal dan akses pasar yang tidak stabil sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha budidaya ikan nila. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Biaya, penerimaan dan pendapatan usaha budidaya ikan nila pada Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) “Kampung Nila” di Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. (2) Nilai R/C usaha budidaya ikan nila pada Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) “Kampung Nila” di Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, penelitian ini memberikan gambaran dan penjelasan yang tepat mengenai keadaan atau gejala yang dihadapi. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan studi kasus pada Kelompok Pembudidaya Ikan “Kampung Nila” di Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis dengan jumlah anggota kelompok yaitu 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Besarnya biaya total pada usaha budidaya ikan nila pada POKDAKAN ‘‘Kampung Nila’’ di Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Rp 164.094.450,00 per satu kali panen. Sedangkan penerimaannya adalah Rp 180.000.000,00, per satu kali panen diperoleh dari hasil panen ikan nila sebanyak 7.200 kilogram dengan harga Rp 25.000/kg. Besarnya pendapatan pada usaha budidaya ikan nila pada POKDAKAN ‘‘Kampung Nila’’ adalah Rp 15.905.550,00 satu kali musim panen. (2) Besarnya R/C pada usaha ternak ikan nila Pada POKDAKAN Kampung Nila di Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis adalah 1,10. Setiap pengeluaran biasa Rp 1,00 maka usaha ternak ikan nila akan mendapat penerimaan Rp 1,10 sehingga usaha ternak ikan nila memperoleh keuntungan Rp 0,10. Dengan demikian, usaha ternak ikan nila Pada POKDAKAN Kampung Nila di Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten layak untuk diusahakan. |
en_US |