Abstract:
ABSTRAK
GAMBARAN PENATALAKSANAAN PEMBERIAN OBAT MELALUI INFUS DALAM UPAYA MENCEGAH TERJADINYA HEALTHCARE
ASSOCIATED INFECTIONS (HAIS) PADA PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIAMIS
Terapi infus merupakan salah satu tindakan yang paling sering diberikan pada pasien yang menjalani rawat inap sebagai jalur terapi intravena (IV), pemberian obat, cairan, dan pemberian produk darah, atau sampling darah. Pemberian obat secara parenteral merupakan pemberian obat melalui injeksi atau infuse. Perlu juga diketahui bahwa pemberian obat parenteral dapat menyebabkan resiko infeksi. Upaya yang dilakukan untuk menjaga keselamatan pasien, salah satunya dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis sebanyak 223 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling, jumlah sampel yang diperoleh minimal sebanyak 69 orang perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penatalaksanaan pemberian obat melalui infus dalam upaya mencegah terjadinya Healthcare Associated Infections (HAIs) pada pasien di di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis, sebagian besar reponden melakukan sesuai SOP yaitu sebanyak 45 orang perawat pelaksana (65,2%) dan hampir sebagian responden melakukan tidak sesuai SOP yaitu sebanyak 24 orang perawat pelaksana (34,8%)..
Saran tenaga keperawatan harus aktif untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan baru tentang ilmu keperawatan khususnya tentang pemberian obat melalui infus, lebih intensif melakukan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tentang pengelolaan pencegahan infeksi rumah sakit sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan peranannya sebagai perawat profesional.
Description:
1. Bagi Rumah Sakit
Dalam rangka penciptaan kualitas kerja yang maksimal sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada rumah sakit diharapkan agar meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan meningkatkan efektivitas dalam pemberian obat melalui infus serta memperbaiki pelaksanaan yang belum sesuai SOP agar lebih baik lagi dalam pelaksanaan pemberian obat melalui infus.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan disarankan dapat membuat media dan bahan pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga lulusan perawat mempunyai pengetahuan yang baik dalam pengembangan ilmu keperawatan terutama bidang pelayanan keperawatan, khususnya pada penatalaksanaan pemberian obat melalui infus. Serta lebih memperbanyak literatur di perpustakaan mengenai pemberian obat melalui infus sehingga mempermudah dalam pencarian materi tentang pemberian obat melalui infus.
3. Bagi Perawat
Dalam pelayanan keperawatan hendaknya tenaga keperawatan harus aktif untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan baru tentang ilmu keperawatan khususnya tentang pemberian obat melalui infus, lebih intensif melakukan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tentang pengelolaan pencegahan infeksi rumah sakit sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan peranannya sebagai perawat profesional.
4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini hanya mengetahui penatalaksanaan pemberian obat melalui infus dan tidak meneliti tentang faktor yang mempengaruhinya. Namun masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi penatalaksanaan pemberian obat melalui infus sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya, agar melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan pemberian obat melalui infus.