Abstract:
ABSTRAK
Latar Belakang : Masalah status gizi kurang merupakan masalah yang umum di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia. Status gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan sehingga dapat menurunkan daya tahan tubuh yang akan berdampak pada angka kesakitan dan kematian khususnya pada balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah pengetahuan Ibu tentang gizi yang dipraktikkan dalam pola asuh dan pemberian makanan.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan antara dua variable dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki balita di Desa Jelat. Sampel yang digunakan berjumlah 76 orang Ibu yang dipilih dengan metode statified random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan dan lembar observasi. Uji statistik dengan menggunakan korelasi Kendal-Tau.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa Ibu yang memiliki pengetahuan baik sebagian besar memiliki balita dengan status gizi baik yaitu sebesar 94,1% dan Ibu yang memeiliki pengetahuan kurang sebagian besar memiliki balita dengan status gizi kurang pula yaitu sebesar 72,2%. Hasil uji statistik kendal-tau menunjukan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi pada balita karena nilai ρ value < α (0,001 < 0,01).
Kesimpulan : Status gizi balita dipengaruhi oleh pengetahuan Ibu tentang gizi. Sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan Ibu tentang gizi melalui penyuluhan dan peningkatan asupan makanan balita.