Abstract:
Latar Belakang : Sectio caesarea (SC) merupakan prosedur pembedahan yang semakin meningkat jumlahnya di Indonesia, namun sering menimbulkan masalah pascaoperasi seperti nyeri, keterbatasan aktivitas, serta keterlambatan penyembuhan luka. Salah satu intervensi keperawatan yang berperan penting adalah mobilisasi dini, yaitu aktivitas fisik yang dilakukan secara bertahap sejak 6–24 jam setelah operasi yang diyakini mampu memperlancar sirkulasi, mempercepat regenerasi jaringan, dan mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menganalisis bukti ilmiah dari berbagai literatur terkait efektivitas mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka pada pasien post SC. Metode yang digunakan adalah literature review dengan pencarian artikel pada database PubMed, ProQuest, dan Google Scholar dengan kriteria inklusi publikasi tahun 2015–2025, bahasa Indonesia atau Inggris, serta desain penelitian kuantitatif. Dari 1.265 artikel yang teridentifikasi, setelah seleksi diperoleh 10 artikel yang sesuai untuk dianalisis, kemudian disintesis secara naratif. Hasil telaah menunjukkan 8 penelitian (80%) melaporkan hubungan signifikan antara mobilisasi dini dengan percepatan penyembuhan luka post SC, sedangkan 2 studi lainnya tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada aspek tertentu namun tetap menegaskan manfaat mobilisasi dini dalam mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan. Faktor yang memengaruhi keberhasilan mobilisasi dini antara lain edukasi praoperasi, manajemen nyeri, dan pengaturan teknis seperti waktu pelepasan kateter urin. Berdasarkan temuan tersebut, mobilisasi dini sebaiknya dijadikan protokol standar dalam perawatan ibu post SC dengan mempertimbangkan kondisi pasien serta dukungan tenaga kesehatan, dan penelitian lanjutan disarankan untuk memperluas bukti ilmiah terutama dalam konteks internasional.