dc.description.abstract |
Pendahuluan : Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering
terjadi pada remaja putri akibat peningkatan kebutuhan zat besi selama masa
pertumbuhan dan menstruasi. Dampaknya meliputi penurunan konsentrasi, daya
tahan tubuh, serta prestasi belajar di sekolah. Berdasarkan data skrining di SMKN
1 Ciamis, prevalensi anemia pada siswi kelas XI mencapai 65,3%, melebihi angka
rata-rata kabupaten dan provinsi serta menjadi perhatian penting dalam upaya
peningkatan kesehatan remaja. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia serta menentukan faktor
dominan yang paling memengaruhi kejadian anemia pada remaja putri di
lingkungan sekolah menengah kejuruan. Metode : Penelitian ini menggunakan
desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 84 siswi yang
dipilih secara purposive sampling. Data diperoleh melalui kuesioner dan
pemeriksaan antropometri serta hemoglobin. Hasil : Seluruh variabel yang diteliti
menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian anemia (p<0,05), termasuk
status gizi, pola menstruasi, kualitas tidur, pengetahuan tentang anemia, dan
kepatuhan konsumsi TTD. Tiga faktor dominan yang ditemukan berpengaruh
signifikan adalah kualitas tidur (p=0,002; Exp(B)=0,011), pola menstruasi
(p=0,006; Exp(B)=0,030), dan pengetahuan tentang anemia (p=0,011;
Exp(B)=0,045). Kesimpulan : Anemia pada remaja putri dipengaruhi oleh
berbagai faktor, dengan kualitas tidur, pola menstruasi, dan pengetahuan sebagai
faktor dominan. Saran : Sekolah dan tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan
edukasi terkait tidur sehat, pemantauan siklus menstruasi, dan pemahaman tentang
anemia. Remaja putri perlu menjaga kebiasaan tidur, memantau pola haid, serta
menambah pengetahuan secara aktif untuk mencegah anemia. |
en_US |