Abstract:
Nizar Faiz Alfarizi, 2025. Implementasi Program Lembur Berseka Oleh Pemerintah Desa
Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Implementasi Program Lembur Berseka Oleh
Pemerintah Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis belum optimal. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Program Lembur Berseka Oleh
Pemerintah Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan sebanyak 7 orang. Teknik
pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan
dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil
wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan sehingga dapat menjawab permasalahan
dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : Implementasi Program
Lembur Berseka oleh Pemerintah Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis
belum berjalan secara optimal dilihat dari indikator Ukuran dan tujuan kebijakan yang belum
sepenuhnya jelas dan terukur. Ketidakjelasan indikator keberhasilan program menyebabkan
para pelaksana kesulitan dalam menentukan arah dan tolok ukur kinerja, sehingga pelaksanaan
program tidak dapat dievaluasi secara objektif dan terstruktur. Keterbatasan sumber daya baik
dari aspek materiil maupun sumber daya manusia, menjadi hambatan signifikan. Sarana dan
prasarana yang tidak memadai serta kurangnya tenaga pelaksana yang kompeten menyebabkan
program tidak berjalan secara maksimal. Dalam banyak kasus, pelaksana harus mengandalkan
kemampuan seadanya, sehingga berbagai target kegiatan tidak tercapai secara optimal.
Karakteristik agen pelaksana belum optimal karena kurangnya komunikasi yang efektif antar
organisasi serta lemahnya koordinasi antar pelaksana menyebabkan terjadinya tumpang tindih
tugas, ketidaksesuaian informasi, hingga rendahnya sinergi antar pihak yang terlibat. Padahal,
implementasi program desa semestinya melibatkan kerja sama yang erat antara perangkat desa,
lembaga masyarakat, dan kelompok sasaran program. Faktor lingkungan seperti kondisi
ekonomi masyarakat yang masih lemah, dinamika sosial yang cepat berubah, serta minimnya
dukungan politik dari berbagai pihak, juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan Program
Lembur Berseka. Ketika masyarakat mengalami tekanan ekonomi, partisipasi mereka dalam
program desa cenderung menurun. Begitupula ketika tidak ada dukungan yang memadai dari
aktor politik lokal, maka legitimasi dan keberlanjutan program menjadi kurang kuat.