dc.description.abstract |
Tesis ini berjudul PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER
DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMPN 3 SELAAWI KABUPATEN
GARUT, ENDEN RODIAH, NIM: 82322324041
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja guru di Sekolah belum optimal dalam menjalankan peran
dan fungsinya pada proses pembelajaran di kelas, kinerja guru dapat terlihat pada kegiatannya
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran yang intensitasnya dilandasi
oleh sikap moral dan profesional seorang guru. Dan salah satu faktor kunci keberhasilannya dari peran
kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai leader dalam upaya meningkatkan kinerja guru tersebut.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan: 1) Peran kepemimpinan
kepala sekolah sebagai leader dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 3 Selaawi Garut. 2)
Hambatan-hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 3
Selaawi Garut. 3) Upaya–upaya yang dilakukan kepala sekolah sebagai leader dalam meningkatkan
kinerja guru di SMP Negeri 3 Selaawi Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. Informan penelitian ini
adalah Pengawas, Kepala Sekolah SMPN 3 Selaawi Garut, Wakasek Kurikulum, Guru Kelas VIII.
Tekhnik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peran Kepala Sekolah sebagai leader dalam meningkatkan
kinerja guru di SMP Negeri 3 Selaawi Garut sudah baik ditunjukkan dengan kinerjanya membuat
program kerja yang sesuai dengan visi, misi serta tujuan Sekolah, melaksanakan program
pengembangan sekolah, dan mengevaluasi hasil pelaksanaannya. Kepala Sekolah juga memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas untuk mengelola sekolah, meningkatkan kualitas
pembelajaran, dan memotivasi tenaga pendidik Setiap aspek tersebut diiringi dengan kepribadian yang
baik, kejujuran, disiplin dan bertanggungjawab, keahlian dasar yang memadai, memiliki pengalaman
dan pengetahuan professional yang sudah cukup baik, pengambilan keputusan dan komunikasi yang
baik. Hambatan yang dihadapi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 3
Selaawi Garut berasal dari faktor internal dan eksternal. Hambatan internal dari kurangnya motivasi
dan disiplin guru, dan Kepala Sekolah dalam mengelola perbedaan kemampuan, sikap, dan perilaku
guru. Hambatan eksternal seperti fasilitas sekolah yang belum memadai, dan keterbatasan anggaran
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait pengadaan fasilitas, peralatan, atau
kegiatan sekolah lainnya. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah sebagai leader dalam meningkatkan
kinerja guru di SMP Negeri 3 Selaawi Garut yaitu : 1) Kepala Sekolah hendaknya dapat menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif, memberikan penghargaan dan sanksi (reward dan punishment),
mendorong guru untuk terus berkembang, serta melakukan pembinaan untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman guru tentang pentingnya disiplin dan motivasi dalam menjalankan
tugasnya. 2) Hendaknya Kepala Sekolah sebagai leader harus mampu menjadi pemimpin yang
inklusif, adil, dan menghargai perbedaan, membangun hubungan yang baik dengan guru, dan
melakukan supervisi dan evaluasi secara berkala, 3) Menghadapi keterbatasan fasilitas di sekolah,
harus ada koordinasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat, serta pengelolaan dana dan sumber
daya secara efektif. Selain itu, peran penting guru dalam memaksimalkan kreativitas dan inovasi dalam
proses pembelajaran jelas sangat dibutuhkan. Guru dituntut menjadi seseorang yang kreatif dan
inovatif dan pandai memanfaatkan sumber daya yang ada. 4) Meningkatkan efisiensi pengelolaan
keuangan, serta dengan menjalin hubungan baik dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk
mendapatkan dukungan anggaran dan kebijakan yang mendukung pendidikan. Seperti melalui
program-program bantuan dana untuk pembangunan sekolah, hingga penyediaan infrastruktur sekolah |
en_US |