Abstract:
Efektivitas perencanaan material dan optimalisasi kapasitas produksi merupakan elemen fundamental keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur. Perusahaan Bintang Alumunium mengalami permasalahan koordinasi penyediaan bahan baku dan utilisasi kapasitas produksi, berdampak pada ketidakteraturan timeline, defisiensi material, dan tertundanya finalisasi produk. Studi ini menganalisis sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan optimalisasi kapasitas produksi melalui implementasi Material Requirement Planning (MRP) dan Capacity Requirement Planning (CRP).
Penelitian menggunakan metode studi kasus kuantitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumentasi periode Januari-Juni 2025. Pengolahan data dilakukan bertahap melalui peramalan, penyusunan Master Production Scheduling (MPS), evaluasi Rough Cut Capacity Planning (RCCP), analisis MRP, dan implementasi CRP.
Hasil penelitian menunjukkan proyeksi permintaan menggunakan metode linier trend dengan SEE minimal 125,76 menghasilkan MPS dengan eskalasi kebutuhan dari 330 unit (Juli) menjadi 660 unit (Desember 2025). Sistem MRP berhasil menciptakan penjadwalan material terorganisir untuk meminimalisir risiko shortage dan surplus inventory. Evaluasi CRP mengungkapkan disparitas kapasitas: surplus pada operasi pencetakan, penghalusan, pengikiran, dan pembubutan; defisit pada pemotongan (Agustus-Desember); keseimbangan hanya pada penghalusan (November-Desember).
Kesimpulan menunjukkan bahwa meskipun kebutuhan material dapat terpenuhi melalui MRP, masih terdapat problematika distribusi beban kerja yang berpotensi menghambat optimalisasi operasional. Rekomendasi meliputi restrukturisasi kapasitas stasiun kerja, rekonfigurasi jadwal produksi, optimalisasi sumber daya, penerapan sistem pemantauan terintegrasi, dan investasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi komprehensif.