dc.description.abstract |
Penelitian ini berjudul PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
SEBAGAI MANAGER DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
(Studi di SMP Negeri 1 Jeruklegi Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap),
Prasetya, NIM. 82322324061. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa kepala
sekolah mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pemimpin dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Agar sekolah dapat mencapai tujuannya secara
efektif dan efesien, maka kepala sekolah harus melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemberian
motivasi, pelaksanaan, pengorganisasian pengendalian, evaluasi dan inovasi.
Kepala sekolah yang baik diharapkan akan membentuk pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan guru baik. Untuk meningkatkan kinerja guru memerlukan
penanganan yang multidimensi yang salah satunya harus melakukan strategi peran
kepemimpinan kepala sekolah sebagai manager. Tujuan penelitian adalah untuk
menganalisis dan mendeskripsikan tentang: 1) Peran kepemimpinan kepala
sekolah sebagai manager dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 1
Jeruklegi; 2) Hambatan yang dihadapi; 3) Upaya yang dilakukan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi. Adapun informan pada penelitian ini meliputi
kepala sekolah, guru, siswa, pengawas, dan komite sekolah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) Peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai manager
dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeruklegi sudah terlaksana
cukup optimal. Namun demikian, ada aspek yang lemah yaitu kompleksitas tugas
guru yang mencakup pengajaran, pembimbingan, penilaian, dan administrasi,
dapat mempengaruhi pengorganisasian personalia sekolah karena mengurangi
efektivitas guru dalam pembelajaran, yang kemudian dapat berdampak pada
kualitas pendidikan. 2) Hambatan yang dihadapi sebagai berikut: a) Keterbatasan
anggaran sekolah yang dapat menghambat pelaksanaan program sekolah.
b) Kompetensi kepala sekolah dalam manajemen belum optimal. c) Komunikasi
dan koordinasi personalia sekolah yang kurang optimal. d) Perubahan kebijakan
atau regulasi pendidikan yang seringkali cepat dapat menimbulkan tantangan
dalam perencanaan dan pelaksanaan program peningkatan kinerja guru. 3) Upaya
yang dilakukan sebagai berikut: a) Melakukan prioritisasi anggaran, mencari
sumber pendanaan alternatif, dan mengoptimalkan dana BOS. b) Kepala sekolah
mengikuti pengembangan profesional kepala sekolah dan kemauan untuk belajar
serta berkolaborasi menjadi kunci keberhasilan. c) Kepala sekolah menetapkan
saluran komunikasi yang jelas dan efektif. d) Personalia sekolah proaktif dalam
memantau dan memahami kebijakan. |
en_US |