dc.description.abstract |
Tesis ini berjudul KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI INOVATOR
DALAM MENINGKATKAN PROGRAM SEKOLAH VOKASI (Studi Kasus di Kelas
XII SMAN 10 Tasikmalaya), Desi Wahyu Pratiwi, NIM. 82322324004.
Penelitian dilatarbelakangi oleh masih kurang optimalnya kepemimpinan Kepala Sekolah
dan ketercapaian program pendidikan vokasi di SMAN 10 Tasikmalaya. Sehingga diperlukan
usaha maupun strategi yang tepat agar pengembangan vokasi semakin meningkat. Oleh karena itu
Kepemimpinan kepala sekolah sebagai innovator dinilai sangat penting dalam program vokasi
karena dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, dan dapat meningkatkan
kualitas lembaga yang dipimpinnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mendeskripsikan: 1) Kepemimpinan kepala sekolah sebagai inovator dalam meningkatkan
program pendidikan vokasi di SMAN 10 Tasikmalaya. 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi
kepala sekolah dalam meningkatkan program sekolah vokasi di SMAN 10 Tasikmalaya. 3)
Upaya–upaya yang dilakukan kepala sekolah sebagai inovator dalam meningkatkan program
sekolah vokasi di SMAN 10 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. Informan penelitian
ini adalah Pengawas, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan, guru kelas XII. Dengan menggunakan tekhnik analisis data reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
Kepala sekolah SMAN 10 Tasikmalaya sebagai inovator memiliki visi yang jelas dan strategi
yang inovatif mencakup tujuan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Gaya kepemimpinan
demokratis yang diterapkan oleh kepala sekolah SMAN 10 Tasikmalaya sangat penting dalam
menciptakan lingkungan sekolah yang terbuka dan responsif terhadap masukan dari seluruh
warga sekolah, tidak hanya terbuka terhadap kritik dan saran, tetapi juga berfokus pada tindakan
nyata dan hasil yang terukur, dengan pendekatan yang realistis. 2) Hambatan-hambatan yang
dihadapi Kepala Sekolah dalam meningkatkan program vokasi sekolah di SMAN 10
Tasikmalaya yaitu Pertama, Kompleksitas manajerial Kepala Sekolah yaitu keterbatasan waktu,
waktu yang terbatas seringkali membuat kepala sekolah kesulitan untuk melaksanakan semua
tugas secara optimal terutama dalam upaya peningkatan pendidikan vokasi di SMAN 10
Tasikmalaya. Kedua, Keterbatasan Fasilitas dan Peralatan, karena belum memadai, Ketiga,
Kualitas dan ketersediaan guru vokasi yang masih terbatas, tantangan dalam merekrut guru yang
berkualitas. Keempat, Kurangnya dukungan dari dunia usaha dan dunia industri pada SMAN 10
Tasikmalaya dapat menyebabkan kesenjangan antara keterampilan yang diajarkan di sekolah dan
keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. 3) Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah sebagai
innovator dalam meningkatkan program vokasi sekolah di SMAN 10 Tasikmalaya adalah
Pertama, Kepala Sekolah dapat menerapkan strategi manajemen waktu yang efektif dan
mendelegasikan tugas. Kedua, Kepala Sekolah mendapatkan bantuan sumber dana tambahan dari
Pemerintah daerah dan Pusat yang dialokasikan melalui APBD untuk pengadaan alat-alat vokasi,
perbaikan fasilitas, dan pengembangan program pendidikan. Ketiga, Kepala sekolah dapat
mengembangkan program pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru, dan Sekolah juga
melakukan perekrutan guru baru, yang memiliki pengalaman praktis di bidang terkait. Kemudian
dengan mendorong guru untuk mendapatkan sertifikasi profesional di bidang vokasi yang sudah
diajarkan. Keempat, Kepala Sekolah secara aktif mencari dan menjalin kemitraan dengan
perusahaan dan organisasi industri. Kemitraan ini dapat mencakup program magang, kunjungan
industri, dan proyek kolaboratif yang memberikan siswa pengalaman dunia nyata. Selain itu,
kepala sekolah dapat memanfaatkan jaringan alumni dan komunitas lokal untuk membangun
kerjasama yang lebih erat dengan DUDI. |
en_US |