Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah kesenian Benjang Batok di Desa
Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, serta mengungkap nilai
nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif kualitatif melalui pengolahan data menggunakan teknik
triangulasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) observasi, (2)
studi pustaka, (3) wawancara, (4) dokumentasi, dan (5) Catatan lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kesenian Benjang Batok tersebut lahir pada masa
penjajahan Jepang sekitar tahun 1942 sebagai bentuk strategi perlawanan budaya
yang dipelopori oleh seorang tokoh perempuan bernama Nini Eloh. Kesenian ini
digunakan sebagai kode rahasia untuk memperingatkan bahaya dan melindungi
warga dari tentara Jepang. Pada saat ini, kesenian Benjang Batok telah mengalami
perkembangan kembali setelah sempat mengalami masa kemunduran. Adapun
nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kesenian ini mencakup: (1) nilai
hiburan, (2) nilai budaya, (3) nilai sejarah, (4) nilai seni, (5) nilai gotong royong,
(6) nilai pengetahuan dan Pendidikan (7) nilai ekonomi, (8) nilai bahasa, (9) nilai
pariwisata, (10) nilai pelestarian budaya, (11) nilai spiritual dan religious, dan (12)
nilai social dan komunil. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menumbuhkan rasa
bangga masyarakat terhadap warisan budaya lokal, serta mendorong pelestarian dan
pengembangan kesenian tersebut sebagai bagian dari ketahanan budaya dan
identitas lokal suatu daerah.