Abstract:
Persalinan didefinisikan sebagai proses keluarnya janin dari rahim ketika usia kehamilan sudah cukup. Persalinan metode sectio caesarea (SC) adalah tindakan bedah yang membantu kelahiran janin melalui sayatan pada dinding perut dan rahim, hanya dilakukan pada kondisi medis darurat seperti plasenta previa, presentasi atau letak abnormal pada janin, Dan salah satu gejala klinis yang muncul pada pasien yang menjalani bedah SC adalah menggigil, Menggigil sendiri dilaporkan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien selama perawatan, Beberapa studi melaporkan bahwa menggigil pasca anestesi dapat dicegah. Beberapa upaya yang bisa dilakukan dengan meminimalkan kehilangan panas selama pembedahan seperti pemberian cairan intravena hangat. Tujuan untuk Mengetahui tentang efektifitas pemberian cairan infus hangat terhadap kejadian menggigil pada pasien dengan post sectio caesarea, berdasarkan study empiris 5 tahun terakhir.Metode yang dilakukan adalah Pencarian jurnal menggunakan database Pubmed, Sciantsirect dan scholar artikel dengan topik yang diterbitkan dalam bahasa inggris dari tahun 2020-2025 kemudian di screning menggunakan metode Prisma. Hasil literature review ini memanfaatkan DSVIA dengan menggunakan kata kunci yang sesuai dengan penyusunan laporan. Artikel dipilih dengan pilihan jurnal, pilihan abstrak, dengan kriteria inklusi dan ekslusi, sehingga jurnal yang ditemukan untuk diselidiki. Hasil dari 10 artikel dengan tahun publikasi antara 2020-2025, sebagian besar artikel yang didapatkan adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian cairan infus hangat terhadap kejadian menggigil pada pasien dengan post sectio caesarea. Kesimpulan : disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian cairan infus hangat terhadap kejadian menggigil pada pasien dengan post sectio caesarea dengan intensitas waktu pemebrian minimal 60 menit.