Abstract:
ABSTRAK
Abstrak : Data dari Dinkes Kabupaten Ciamis tahun 2020 diperoleh jumlah tuberkulosis dengan jumlah 556 jiwa, dengan banyaknya penderita TB ini maka peran pengawas meminum obat (PMO) ini sangat dibutuhkan pada pengobatan tahan intensif (awal) pasien mendapatkan obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan pasien meminum obat dengan bukti bahwa kesembuhan pasien dengan pengawas minum obat (PMO) lebih tinggi sebesar 68,33% sedangkan tanpa PMO sebesar 31,67%. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara Pengetahuan Pengawas Minum Obat(PMO) dengan kepatuhan meminum obat pada pasien tuberculosis paru. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB yang terdiagnosa melalui pemeriksaan rontgen thorax di Kecamatan Cisaga. Jumlah populasi sebanyak 556 orang dengan Teknik sample random sampling maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 orang. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner. Uji statistik dengan menggunakan chi square. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan pengawas minum obat terhadap penyakit TB Paru yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 51 orang (59.3%) dan sebagian besar kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru yang patuh yaitu sebanyak 61 orang (70.93%) serta hasil penelitian yang telah dianalisis diperoleh ada hubungan antara pengetahuan pengawas minum obat (PMO) dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru