Abstract:
Penggunaan media sosial yang tidak terarah pada remaja dapat mempengaruhi proses pembentukan identitas dan aktualisasi diri, sehingga berpotensi menimbulkan masalah psikososial, seperti rendahnya kepercayaan diri dan kesulitan mengembangkan potensi diri secara optimal. Fenomena ini juga terjadi pada remaja kabupaten Ciamis, dimana tingginya intensitas penggunaan media sosial seringkali tidak di imbangi dengan keterempilan literasi digital yang memadai. Tujuan: ingin mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap aktualisasi diri pada remaja di SMKN 1 Kawali. Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Populasi meliputi 1101 siswa kelas X dan XI SMKN 1 Kawali. Sampel sebanyak 100 responden dipilih dengan stratified random sampling melalui rumus Slovin. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Spearman Rank .Hasil: Sebagian besar responden memiliki penggunaan media sosial tinggi (57%) dan memiliki aktualisasi positif (55%). Hasil uji Spearman Rank menunjukkan koefisien korelasi 0,709 dengan p value sebesar 0,000, yang menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual berisiko.Kesimpulan: Semakin tinggi penggunaan media sosial berdampak positif kepada aktualisasi diri remaja. Saran: Temuan ini dapat dijadikan masukan untuk penguatan edukasi kesehatan mental di sekolah.