dc.description.abstract |
Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan suatu negara, dan
kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilannya. Kepala sekolah, sebagai pemimpin di tingkat sekolah, memiliki
peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi
guru untuk mencapai kinerja tinggi. Penelitian ini berfokus pada gaya
kepemimpinan situasional kepala sekolah perempuan di SMK Darussalam
Karangpucung, Kabupaten Cilacap, dan dampaknya terhadap kinerja guru.
Kepemimpinan situasional, yang pertama kali dikemukakan oleh Paul Hersey
dan Ken Blanchard, menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi yang
dihadapi. Dalam konteks kepala sekolah perempuan, pendekatan ini memungkinkan
mereka untuk beradaptasi dengan kebutuhan guru, mendorong inovasi, dan
meningkatkan kualitas pengajaran. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan
yang dihadapi oleh kepala sekolah perempuan, seperti stereotip gender dan
keterbatasan sumber daya, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah perempuan berfungsi sebagai
jembatan untuk meningkatkan kinerja guru, karena pendekatan ini memungkinkan
penyesuaian strategi kepemimpinan dengan kebutuhan spesifik guru. Dengan
memberikan dukungan emosional dan menciptakan lingkungan kolaboratif, kepala
sekolah perempuan tidak hanya meningkatkan semangat guru, tetapi juga
berkontribusi pada pengembangan profesional yang lebih baik. Oleh karena itu, hal
ini dapat mengakibatkan peningkatan kinerja pengajaran secara signifikan.
Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan yang mendalam mengenai
gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah perempuan, tantangan yang dihadapi,
serta solusi yang diterapkan untuk meningkatkan kinerja guru. Dengan demikian,
hasil penelitian dapat bermanfaat untuk pengembangan manajemen pendidikan dan
meningkatkan mutu pendidikan di SMK Darussalam Karangpucung. |
en_US |