Abstract:
Tingginya prevalensi hipertensi pada lansia di Indonesia yang mencapai 30,8% memerlukan intervensi non-farmakologis berupa jalan kaki sebagai upaya menurunkan tekanan darah.. Penelitian ini merupakan Penelitian kuantitatif ini akan memanfaatkan rancangan pre-eksperimental dengan desain one group pre-post test. Subjek penelitian Populasi penelitian ini adalah masyarakat lansia ( usia diatas 60 tahun) yang menderita hipertensi di Puskesmas Padaherang sebanyak 705 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 20 orang dari total populasi 705 orang lansia hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan Intervensi jalan kaki pada lansia hipertensi di Puskesmas Padaherang terbukti efektif menurunkan tekanan darah secara signifikan dari rata-rata 165,95/97,40 mmHg menjadi 149,10/88,75 mmHg dengan penurunan sistolik 16,85 mmHg dan diastolik 8,65 mmHg (p=0,000).. Disarankan agar Puskesmas perlu mengintegrasikan program jalan kaki ke dalam Posbindu dan Prolanis sebagai terapi komplementer hipertensi lansia, lansia diharapkan berpartisipasi aktif dengan konsultasi tenaga kesehatan dan dukungan keluarga, peneliti selanjutnya dapat mengkaji variabel durasi dan intensitas optimal dengan sampel lebih besar dan studi longitudinal, serta pembuat kebijakan perlu mengintegrasikan aktivitas fisik dalam kebijakan PTM dengan alokasi anggaran dan fasilitas pendukung yang memadai.