dc.description.abstract |
Tingginya prevalensi hiperkolesterolemia pada guru akibat pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik memerlukan upaya edukasi untuk mencegah risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh guru di SMP N 1 Banjarsari Kabupaten Ciamis, baik laki-laki maupun perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling karena jumlah populasi kecil, yaitu 58 responden, sehingga seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian dengan Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner weekly food checklist yang terdiri dari 34 pertanyaan tentang pola makan (jenis, frekuensi, dan porsi) dengan skala likert 5 poin, serta pemeriksaan kadar kolesterol menggunakan easy touch GCU meter device. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang kuat antara pola makan dengan kejadian hiperkolesterolemia pada guru di SMPN 1 Banjarsari (r=0,926, p=0,000), dimana semakin buruk pola makan maka semakin tinggi kejadian hiperkolesterolemia. Sebaiknya guru melakukan skrining kesehatan rutin dan menjaga pola makan seimbang, perawat memberikan edukasi kolaboratif, sekolah menyelenggarakan program skrining dengan puskesmas, serta peneliti selanjutnya mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi hiperkolesterolemia |
en_US |