Abstract:
Pada era modern saat ini industri berkembang dengan pesat. Dimana sebagian besar
industri yang menerapkan perpindahan fluida dalam proses produksinya merupakan
suatu hal yang biasa dilakukan, termasuk industri perminyakan. Maka dapat
dikatakan bahwa unit piping adalah salah satu proses di dalam lingkungan industri
yang diperlukan sebagai sarana aliran perpindahan fluida (JF Tambunan,
Pengendali Temperatur Fluida Pada Heat Predictive Control.2016,).Tahapan ini
merupakan tahapan awal dalam perencanaan yang meliputi pemindahan masalah
dan pengumpulan data melalui studi lapangan. Dimana data tersebut dikumpulkan
dalam bentuk spesifikasi ASME. Sehingga pengecekan pipa tersebut teridentifikasi
permasalahannya.mengumpulkan data, selanjutnya melakukan observasi lapangan.
Dimana penulis melakukan observasi lapangan langsung dan melakukan
pengetesan hidrotes di lapangan. Penggantian jalur cy-I dengan kapaitas yang lebih
besar bertujuan untuk mengakomodir perkembangan pasokan bbm dari TBBM
Cilacap ke TBBM jogja karta, tidak dapat mencukupi kebutuhan TBBM.
Bermaksud menambah jalur pipa baru - iii yang menyalurkan produk bbm
(premium, solar, pertamax) dari terminal bbm RSMP (Cilacap) ke terminal bbm
(jogja). Jalur pipa sebelumnya, merupakan penyangga pasokan bbm dari terminal
BBM (TBBM). Dengan analisa pengecekan kebocoran pada pipa menggunakan
metode (hydrostatis) ini diharapkan dapat mengurangi kebocoran dan mencegah
kecelakaan kerja, mempercepat transfer aliran minyak dari kilang minyak ke
terminal bahan bakar minyak dan tetap menghasilkan kualitas yang baik. Dari hasil
inspeksi tidak ditemukan cacat pada pipa tekan hanya pada saat diawal pengujian
terjadi kebocoran pada flange yang disebabkan packing/gasket pada flange kurang
pas dan baut