Abstract:
Fenomena sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap
aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah
sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan seharihari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita
konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari gaya hidup
masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada
volume sampah.
Kondisi kecamatan Cipaku seperti umumnya kondisi kecamatan di Indonesia,
dimana sampah dikelola dengan metode pengangkutan, pengumpulan dan pembuangan
akhir di TPA. Dengan meningkatnya jumlah penduduk meningkat pula timbulan sampah,
sedangkan ruang dan lahan untuk fasilitas pengolahan sampah terbatas. Berdasarkan data
yang ada, volume timbulan sampah domestik di Kecamatan Cipaku adalah sebanyak ± 81,3
m3. Timbulan sarnpah di desa Mekarsari, dengan laju timbulan 3.3 Liter/orang/hari dari
jumlah penduduk ± 3.000 orang, ± 800 kepala keluarga, menghasilkan timbulan sampah
sekitar 13 m3/hari. Sebagian besar sampah tersebut (± 35 m3) tidak terangkut oleh
kontainer milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Ciamis yang berada di TPSTPS di sekitar lokasi tersebut. Sejumlah volume 5,8 m3 sampah dibawa ke lokasi TPA dan
dari jumlah itu hanya ± 4,5 m3 yang berhasil diangkut ke TPA, sisanya dibuang yang
sebagian besar dibuang di lahan-lahan kosong dan sungai sehingga sering menjadi
penyebab utama banjir, gangguan estetika lingkungan, gangguan terhadap kesehatan,
pencemaran terhadap air bersih dan lain-lain.
Tujuan kegiatan Pengabdian ini adalah mengentaskan kemiskinan di pedesaan
menumbuhkan semangat berwirausaha bagi masyarakat prasejahtera melalui pembentukan
kelompok usaha bersama, serta memberdayakan potensi masyarakat prasejahtera dalam
meningkatkan pendapatan keluarga melalui peningkatan usaha ekonomi produktif, yang
dalam hal ini dengan mengelola sampah yang dapat dimanfaatkan dan memberikan
pendapatan bagi masyarakat yang mengelola sampah tersebut.
Ada beberapa tahapan kegiatan pada pelaksanaan Pengabdian ini, antara lain 1)
tahap meningkatkan pengetahuan mitra tentang pengeolaan sampah dan manfaat sampah
produktif, pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan evaluasi awal,
kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah, dan evaluasi akhir; 2) Meningkatkan
keterampilan mitra dengan metode demonstrasi dan latihan; 3) pembuatan media
pemasaran online dan 4) bimbingan manajemen usaha dengan materi manajemen
pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi dan manajemen
keuangan. Waktu pelaksanaan direncanakan selama 5 bulan.