Abstract:
Penelitian dilatarbelakangi oleh masih fluktuaktif jumlah lulusan pada
program keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) di SMK Negeri
Manonjaya yang terserap masuk dunia kerja selama tiga tahun terakhir, Hal ini
menunjukkan harus adanya keselarasan dalam manajemen pengelolaan pada
kegiatan Teaching Factory di SMKN Manonjaya, dan perlunya upaya
mendukung pembelajaran teaching factory di SMKN Manonjaya. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk: Untuk menganalisis efektivitas tata kelola sarana
prasarana ditinjau dari aspek pencapaian tujuan dalam mendukung kegiatan
Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif di SMK Negeri Manonjaya., ditinjau dari aspek efesiensi, administrasi,
kejelasan tanggunjawab dan kekohesifannya. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alat pengumpul data
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi (pengamatan), interview
(wawancara), dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah Sapras, Ketua Teaching Factory, Ketua Prodi, Guru
produktif, peserta didik, mitra industry, Komite Sekolah. Dengan menggunakan
tekhnik analisis data reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses
perencanaan sarana prasarana TEFA memenuhi berdasarakan kebutuhan,
realistis, sesuai dengan kenyataan anggaran, jelas dan rinci, baik jumlah, jenis,
merek, dan harganya. Hal yang terpenting adalah setelah proses perencanaan dan
pengadaan dilakukan maka proses selanjutnya penutamaan pada aspek
pengelolaan sarana pendidikan yaitu inventarisasi, penyimpanan, dan
pemeliharaan yang sselalu dilakukan pengecekan berkala agar sarana prasarana
TEFA tetap terkontrol; (2) Pada proses pengadaan yaitu mengadakan alat/bahan
yang mereka anggap sesuai dengan anggaran yang ada. Keterlibatan stakeholder
dalam dalam menggunakan sarana prasarana TEFA dilakukan melalui strategi
khusus; (3) Sistem Manajemen Sarana Prasarama harus transparan dan akuntabel
terhadap pengelolaan administrasinya, seperti : perencanaan yang cermat terlihat
dari analisis kebutuhan yang akurat dan teliti, dilakukan pengecekan secara
berkala, pemeliharaan sesuai petunjuk, kemudian pengawasan dan
pertanggungjawaban yang sudah jelas dibuat berdasarkan peraturan yang ada; (4)
Kendala yangditemukan adalah kejelasan dan tanggungjawabnya terutama pada
aspek manajemen pemasaran TEFA itu sendiri, dimana belum ada tim yang
dibentuk khusus untuk mempromosikan tentang pelayanan jasa yang diberikan
oleh sekolah, sehingga kurang menarik lebih banyak pelanggan, dan jangkauan
layanan yang diberikan masih terbatas; (5) Aspek kekohesifan dalam mendukung
kegiatan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif pada umumnya yang masih lemah, hal ini disebabkan karena
kurangnya kesinambungan antara SMK dan mitra serta kelemahan mitra industri
juga dalam hal memberikan saran, masukan, dan arahan untuk mengembangkan
SMK masih kurang aktif. Menunjukkan kerjasama lembaga dengan pihak external perlu direvitalisasi