Abstract:
Penelitian mengeksplorasi peran Paguyuban Puseur Galuh, sebuah organisasi pemuda, dalam membina identitas budaya lokal di tengah tekanan globalisasi di Ciamis, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, termasuk wawancara dengan pimpinan paguyuban, tokoh masyarakat termasuk anggota paguyuban, observasi partisipan dilakukan untuk menilai bagaimana keterlibatan pemuda dalam kegiatan budaya berkontribusi pada pelestarian dan revitalisasi tradisi lokal. Dokumentasi juga dilakukan untuk menyediakan bukti pendukung yang membantu proses peninjauan ulang maupun memvisualisasikan perspektif subjek penelitian. Data dianalisis secara tematis untuk mengidentifikasi pola dan wawasan utama terkait keterlibatan pemuda dalam restorasi budaya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan aktif dalam praktik budaya tidak hanya memperkuat ikatan komunitas tetapi juga memberdayakan pemuda untuk menegaskan identitas budaya mereka terhadap pengaruh global. Hasil penelitian menggarisbawahi pentingnya organisasi pemuda dalam keberlanjutan budaya dan menyoroti jalur potensial untuk meningkatkan identitas lokal melalui inisiatif yang digerakkan oleh komunitas.
Description:
Meski globalisasi menawarkan jalan bagi pengayaan budaya dan pemberdayaan pemuda, globalisasi juga menimbulkan risiko pengenceran identitas dan erosi budaya. Seiring dengan pengaruh global yang merasuki kehidupan sehari-hari, muncul kekhawatiran tentang terkikisnya identitas budaya lokal. Globalisasi dapat mengancam budaya lokal dengan mendorong homogenisasi. Ketika merek dan tren global mendominasi, praktik tradisional dapat dikesampingkan, yang menyebabkan hilangnya warisan budaya di kalangan pemuda yang mungkin lebih mengutamakan identitas global daripada identitas lokal (Erastus & Hurst-Harosh, 2020). Untuk itu, peran pemuda dalam melestarikan budaya lokal menjadi sangat penting dalam meningkatkan ketahanan budaya, meningkatkan kesejahteraan pemuda, dan melakukan inovasi terhadap daya tarik budaya lokal, akses, fasilitas, dukungan, keamanan, dan kenyamanan (Lubis et al., 2021). Keseimbangan antara merangkul pengaruh global dan melestarikan tradisi lokal sangat penting untuk mempertahankan identitas budaya yang kuat di kalangan pemuda setempat. Penelitian ini berfokus pada Paguyuban Puseur Galuh - Ciamis, sebuah organisasi pemuda yang didedikasikan untuk mempromosikan budaya dan warisan lokal. Dengan mengeksplorasi inovasi sosial pemuda di daerah, bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya lokal, mewariskan warisan budaya lintas generasi, dan mengatasi isolasi sosial yang dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, memperkaya aspek sosial dan budaya (García-Mieres et al., 2024).
Penelitian berkontribusi pada wacana tentang identitas budaya di dunia yang mengglobal terutama gerakan akar rumput yang dipimpin oleh organisasi pemuda, bagaimana keterlibatan pemuda dalam paguyuban ini membantu pemulihan dan penguatan identitas budaya, serta menumbuhkan ketahanan terhadap tren global yang semakin homogen.