Abstract:
Penelitian ini berjudul IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER
PESERTA DIDIK (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Majenang Kabupaten
Cilacap), Yuliani, NIM. 82322324029. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa
Kurikulum Merdeka ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk
mencerdaskan bangsa dengan sistem pendidikan nasional harus bisa menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan dari perubahan yang ada, oleh karena itu dilakukan pembaharuan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Kurikulum Merdeka
memiliki ciri khas dan bagian penting dalam pembelajarannya, yaitu Profil Pelajar
Pancasila yang bisa dikatakan karakter dan kemampuan yang dibangun setiap hari
dan dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar melalui budaya sekolah,
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Dalam
implementasinya maka dilaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan
tentang: 1) Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam
meningkatkan karakter peserta didik di SMP Negeri 2 Majenang; 2) Hambatan
yang dihadapi; 3) Upaya yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan
dalam penyusunan tesis ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Adapun informan pada penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru,
siswa, pengawas, dan komite sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila sudah terlaksana
dengan baik sehingga dapat meningkatkan karakter peserta didik di SMP Negeri 2
Majenang. Namun demikian, ada aspek yang lemah yaitu belum semua guru
mempunyai keterampilan dalam memodifikasi modul sebagai proses transisi dari
pembelajaran intrakurikuler yang lebih terstruktur ke pembelajaran berbasis
projek yang lebih fleksibel. 2) Hambatan yang dihadapi sebagai berikut:
a) Keterbatasan pemahaman dan keterampilan guru sebagai fasilitator dalam
penerapan P5. b) Implementasi P5 seringkali dianggap sebagai beban kerja
tambahan guru di luar tugas mengajar intrakurikuler. c) Fokus peserta didik yang
berlebihan pada produk akhir. d) Evaluasi implementasi di sekolah yang belum
optimal. 3) Upaya yang dilakukan sebagai berikut: a) Dilakukan peningkatan
kapasitas dan pelatihan berkelanjutan bagi guru selaku tim fasilitator yang lebih
mendalam dan spesifik tentang konsep P5, metodologi pembelajaran berbasis
projek, strategi fasilitasi, dan terutama teknik asesmen karakter. b) Menerapkan
perencanaan yang efisien dan terstruktur. c) Penekanan pada nilai proses dalam
asesmen kegiatan P5. d) Melaksanakan evaluasi secara berkala/teratur dan penyusunan laporan evaluasi