Abstract:
Tesis ini berjudul : Implementasi Program Guru Penggerak Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Guru
Penggerak memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui berbagai inisiatif yang berpihak pada murid. Sebagai pemimpin
pembelajaran, menjadi penggerak komunitas belajar guru, berbagi praktik baik,
serta melakukan coaching dan mentoring. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis secara mendalam implementasi program guru penggerak di SMAN 1
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dengan meninjau lima aspek utama peran guru
penggerak, yaitu sebagai pemimpin pembelajaran, penggerak komunitas praktisi,
coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi antarguru, serta fasilitator dalam
mewujudkan kepemimpinan peserta didik. Pendekatan yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam,
observasi langsung, dokumentasi, dan triangulasi data. Informan dalam penelitian
ini meliputi guru penggerak dari berbagai angkatan, kepala sekolah, pengawas
pembina, dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru penggerak
telah mampu mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada siswa
melalui penggunaan metode aktif, proyek kolaboratif, serta pemberian otonomi
belajar. Dalam peran sebagai penggerak komunitas praktisi, guru penggerak
berhasil membentuk dan mengembangkan komunitas belajar (Kombel) sebagai
wadah berbagi praktik baik, diskusi tantangan pembelajaran, dan peningkatan
kompetensi guru secara kolaboratif. Sebagai coach, guru penggerak aktif
melakukan observasi kelas, memberikan umpan balik, menyusun rencana aksi, dan
memantau perkembangan guru lain secara sistematis. Di sisi lain, guru penggerak
juga memainkan peran penting dalam mendorong kolaborasi antarguru serta
menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan eksternal seperti orang tua dan
komunitas, meskipun masih menghadapi hambatan berupa rendahnya partisipasi
eksternal. Selain itu, guru penggerak juga berkontribusi dalam membentuk
kepemimpinan siswa melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan
kegiatan sekolah yang mendorong kemandirian dan rasa tanggung jawab. Meskipun
hasilnya positif, beberapa hambatan tetap ditemui, seperti tingginya beban kerja
guru, resistensi sebagian guru terhadap coaching, keterbatasan waktu, dan
perbedaan tingkat kesiapan akademik siswa. Di sisi lain, untuk mengatasi hambatan
partisipasi eksternal yang rendah, perlu dibangun sistem komunikasi yang lebih terbuka
antara sekolah dan orang tua, serta kolaborasi yang lebih terstruktur dengan komunitas
sekitar. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa implementasi Program
Guru Penggerak di SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya berjalan efektif
dan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pembelajaran,
pengembangan profesional guru, serta penguatan karakter dan kepemimpinan
peserta didik. Keberhasilan ini juga didukung oleh teori dan temuan-temuan dari
penelitian sebelumnya yang relevan. Namun demikian, dibutuhkan strategi lanjutan
dan dukungan kebijakan yang kuat agar peran transformatif guru penggerak dapat
berkelanjutan dan berdampak lebih luas.