Abstract:
Intensifikasi lahan kering budidaya jagung terus dilakukan untuk memenuhi permintaan jagung dan menurunkan angka impor jagung di Indonesia. Seperti Kelompok Tani Kencana Mukti Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis dengan pengadopsian teknologi amelioran untuk meningkatkan produksi jagung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya rata-rata biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani jagung di lahan kering dengan teknologi amelioran (2) Besarnya R/C ratio usahatani jagung di lahan kering dengan teknologi amelioran dan (3) Persepsi petani terhadap penggunaan teknologi amelioran pada usahatani jagung di lahan kering. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data skunder yang didapat dari kuesioner dan wawancara atau literatur terkait. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa usahatani jagung lahan kering berbasis amelioran Kelompok Tani Kencana Mukti Desa Linggapura per 1 ha per satu kali musim tanam sebagai berikut : (1) Rata-rata biaya total adalah Rp.32.450.795,- (2) Rata-rata penerimaan dan pendapatan adalah Rp. Rp.39.520.000,- dan Rp.7.069.205,- yang merupakan keuntungan (3) Rata-rata R/C adalah 1,1 berarti usahatani jagung lahan kering berbasis amelioran layak untuk diusahakan dengan R/C lebih dari 1. (4) Tingkat persepsi petani jagung lahan kering terhadap amelioran Kelompok Tani Kencana Mukti Desa Linggapura menghasilkan skor 54,83 yang merupakan skor rata-rata dari seluruh jawaban pernyataan dan berada pada nilai 49,00 < Q ≤ 59,00 yang dimana menunjukan bahwa persepsi responden berada pada kategori baik atau positif dengan menerima teknologi amelioran tersebut pada budidaya jagung di lahan kering.
