dc.contributor.author |
Ibrahim, Iim |
|
dc.date.accessioned |
2025-09-04T07:26:11Z |
|
dc.date.available |
2025-09-04T07:26:11Z |
|
dc.date.issued |
2025-09-04 |
|
dc.identifier.citation |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
en_US |
dc.identifier.uri |
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/7371 |
|
dc.description.abstract |
Sistem zonasi merupakan sebuah kriteria utama dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan jarak antara tempat tinggal calon peserta didik dengan satuan pendidikan, bukan berdasarkan Nilai Ujian Nasional (NUN) seperti ketentuan sebelumnya. Keunggulan Program sistem zonasi antar lain merupakan mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan keluarga, strategi percepatan pemerataan pendidikan yang berkualitas, dihapusnya sekolah favorit. Namun program sistem zonasi membuat orang tua murid merasa sistem zonasi ini malah mempersulit calon siswa untuk melanjutkan sekolah, orang tua dan siswa mengalami kebingungan atau kurangnya pemahaman tentang sistem zonasi, adanya pembatasan kuota, dan sekolah yang sesuai dengan zona terkadang tidak sesuai dengan keinginan anak sehingga akibatnya anak kurangnya semangat dalam belajar. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan oleh Dinas Pendidikan dalam pengelolaan sistem penerimaan peserta didik baru zonasi di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh langsung dari observasi dan wawancara terhadap 4 informan serta data sekunder yang diperoleh dari dokumen dan laporan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Implementasi menurut Abidin dalam (Tahir, 2014:57). Hasil penelitian ini menunjukkan dalam pelaksanaannya masih mengalami beberapa kendala baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. Dari sisi faktor internal masih terbatasnya kuota yang menyebabkan siswa tidak di terima di sekolah yang di inginkan, keterbatasan fasilitas juga merupakan satu kendala dimana sekolah di daerah tertentu mungkin memiliki fasilitas yang lebih baik di bandingkan sekolah di daerah lain. Sedangkan kalau di lihat dari sisi faktor eksternal banyak orang tua dan siswa yang belum memahami sistem zonasi dengan baik, juga masih terdapat data kependudukan yang tidak akurat sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam penentuan zonasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekolah perlu mengelola kuota dengan efektif untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama, selain itu pemerintah juga perlu meningkatkan fasilitas sekolah di daerah – daerah yang kurang berkembang, pemerintah dan sekolah harus melakukan sosialisasi secara berkala kepada masarakat terkait PPDB sistem zonasi, sehingga tujuan penerapan sistem zonas dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku |
en_US |
dc.description.sponsorship |
H. Aan Anwar Sihabudin, S.H., S.IP., M.Si. - Arie Budiawan, S.IP., M.M. |
en_US |
dc.publisher |
IIM IBRAHIM |
en_US |
dc.subject |
Abstract: |
en_US |
dc.title |
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OLEH DINAS PENDIDIKAN DALAM PENGELOLAAN SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU ZONASI DI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS |
en_US |