Abstract:
Latar belakang stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan, baik di dunia maupun di Indonesia. Lansia dengan riwayat hipertensi termasuk kelompok yang sangat rentan mengalami stroke. Tingkat pengetahuan keluarga memegang peranan penting dalam pencegahan, khususnya dalam mengenali faktor risiko dan mengambil langkah preventif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan risiko kejadian stroke pada lansia hipertensi. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analitik korelasional, dengan desain cross sectional dan menggunakan tekhnik non probalitity sampling yaitu konsekutif sampling dengan jumlah sampel 53 sampel, data dikumpulkan melalui kuesioner pengetahuan keluarga dan lembar observasi risiko stroke. Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan keluarga responden hampir setengahnya pengetahuanya kurang sebanyak 23 responden (43,4%), risiko kejadian stroke sebagian besar pada risiko rendah sebanyak 19 responden (35,8%) dan hasil dari uji korelasi rank spearman didapatkan hasil hasil r = -0,522, p = 0,000 (p<0.05) yang artinya ada hubungan sedang antara tingkat pengetahuan keluarga dengan risiko kejadian stroke pada lansia hipertensi. Kesimpulan semakin baik pengetahuan keluarga, semakin rendah juga risiko stroke pada lansia hipertensi. Sebaliknya, kurangnya pengetahuan keluarga cenderung meningkatkan risiko terjadinya stroke, pengetahuan keluarga juga menjadi faktor kunci dalam upaya pencegahan stroke pada lansia hipertensi. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi kesehatan baik kepada keluarga maupun melalui layanan primer seperti puskesmas, agar angka kejadian stroke dapat ditekan.