Abstract:
Masalah kesehatan mental pada remaja menjadi perhatian global seiring dengan meningkatnya prevalensi gangguan psikologis dalam kelompok usia remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kesehatan mental pada remaja di SMAN 1 Baregbeg. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 178 siswa kelas X dan XI yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data meliputi kuesioner Parental Bonding Instrumen (PBI) untuk mengukur pola asuh orang tua dan Mental Health Inventory (MHI-38) untuk mengukur kesehatan mental pada remaja. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis statistik Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh yang paling dominan diterapkan oleh orang tua adalah demokratis (48.3%), otoriter (30.3%), permisif acuh tak acuh (17.4%), dan permisif memanjakan (3.9%). Sebagian besar remaja memiliki keadaan kesehatan mental yang baik (50%), kurang baik (33.7%), dan sangat baik (16.3%). Penelitian ini menunjukan hasil adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kesehatan mental pada remaja, di mana pola asuh demokratis cenderung menghasilkan kesehatan mental yang lebih baik. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya peran orang tua dalam menerapkan pola asuh yang tepat untuk mendukung kesehatan mental.