dc.description.abstract |
Pendahuluan : Ulkus diabetikum termasuk komplikasi kronis pada penderita diabetes, selain menimbulkan keluhan fisik, kondisi ini juga memengaruhi kondisi psikologis secara signifikan, salah satunya adalah kecemasan terhadap risiko amputasi. Kecemasan pada pasien luka diabetes disebabkan oleh pengalaman langsung maupun tidak langsung terkait amputasi, serta kurangnya pemahaman mengenai perawatan luka yang tepat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi terstruktur terhadap kecemasan risiko amputasi pada pasien luka diabetes di Rumah Luka Pangandaran. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasy experiment melalui pendekatan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan 20 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale (Z-SAS). Intervensi berupa edukasi terstruktur dilakukan satu kali menggunakan media flipchart. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Paired Sample t-Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dengan rata-rata skor sebelum edukasi sebesar 57,45 dan sesudah edukasi menjadi 45,55. Uji statistik menunjukkan nilai p-value = 0,000 (p < 0,05), yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulan : Edukasi terstruktur efektif dalam menurunkan kecemasan dengan meningkatkan pemahaman dan kesiapan pasien menghadapi kondisi luka. Penelitian ini merekomendasikan penerapan edukasi sistematis sebagai bagian dari intervensi keperawatan pada pasien dengan luka kronis. |
en_US |