Abstract:
Pendahuluan : Ulkus diabetikum merupakan salah komplikasi kronis pada pasien diabetes melitus yang dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan jika tidak ditangani dengan baik. Kepatuhan dalam perawatan luka menjadi faktor kunci dalam mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani perawatan luka dengan kualitas hidup pasien ulkus diabetikum di Rumah Luka Pangandaran. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terdiri dari 42 pasien ulkus diabetikum yang menjalani perawatan luka di Rumah Luka Pangandaran pada bulan Juni 2025, dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner MMAS-8 untuk mengukur kepatuhan dan WHOQOL-BREF untuk menilai kualitas hidup. Uji normalitas dilakukan dengan Shapiro-Wilk, dan karena data tidak berdistribusi normal (p < 0,05), digunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil : Sebanyak 71,4% responden memiliki tingkat kepatuhan tinggi, dan 76,2% memiliki kualitas hidup sangat baik. Hasil uji Spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kepatuhan perawatan luka dengan kualitas hidup pasien (p = 0,000). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pasien dalam menjalani perawatan luka dengan kualitas hidup pasien ulkus diabetikum. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan kepatuhan pasien berperan penting dalam memperbaiki kualitas hidup, sehingga intervensi berbasis edukasi dan pemantauan kepatuhan sangat dianjurkan dalam praktik keperawatan komunitas.