Abstract:
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada lansia yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jika tidak ditangani secara efektif. Peningkatan prevalensi hipertensi di Indonesia, termasuk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baregbeg, menuntut penerapan intervensi non-farmakologis yang lebih terjangkau dan mudah diakses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas air rebusan daun kelor dalam menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quasi experiment menggunakan pendekatan pretest dan posttest pada dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (n=18) dan kelompok kontrol (n=18). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi selama tujuh hari berturut-turut. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan signifikan antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dari 166 mmHg menjadi 159 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 92 mmHg menjadi 86 mmHg pada kelompok intervensi, yang secara statistik signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa air rebusan daun kelor efektif menurunkan tekanan darah pada lansia, sehingga dapat digunakan sebagai terapi komplementer dalam pengelolaan hipertensi. Temuan ini memberikan kontribusi praktis dalam perawatan gerontik dan mendorong pemanfaatan tanaman herbal lokal sebagai bagian dari pendekatan promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan.
