Abstract:
Penelitian ini membahas Eksistensi Situs Pangrumasan Sebagai Cagar Budaya Di Banjaranyar-Ciamis Tahun 2017-2024. Situs ini memiliki nilai penting sebagai warisan sejarah dan budaya yang masih terjaga melalui berbagai tradisi dan aktivitas religius masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi situs Pangrumasan dipertahankan dan berkembang dari masa ke masa, serta menganalisis upaya pelestarian yang dilakukan masyarakat, juru kunci, dan pemerintah desa. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan pendekatan kualitatif, yang dilaksanakan melalui observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi situs Pangrumasan masih terjaga melalui tradisi seperti, Nyimbur, Ngamumule, ziarah, dan Pengajian Selasa Kliwon. Selain itu, masyarakat bersama pemerintah desa aktif melakukan upaya perbaikan fisik bangunan seperti renovasi bilik dapur, pembangunan Bale Sawala, Saung Suluh, serta pemeliharaan makam dan lingkungan sekitar. Upaya pelestarian juga diarahkan pada pembentukan komunitas relawan, pelibatan generasi muda sebagai pemandu lokal, serta pengembangan situs sebagai destinasi wisata religi dan edukasi berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menegaskan bahwa pelestarian situs bersejarah tidak hanya menjaga warisan masa lalu, tetapi dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan spiritual bagi masyarakat sekitar. Penelitan ini diharapkan menjadi rujukan bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan akademisi dalam merancang regulasi perlindungan dan pengembangan situs cagar budaya di masa mendatang.
Description:
Pelestarian budaya dan identitas situs sejarah berfungsi sebagai penjaga warisan budaya dan identitas suatu bangsa (Indrawati & Sari, 2024). Lawang sewu yang berada di kota Semarang melambangkan identitas sejarah bangsa tersebut, situs ini mengingatkan perjalanan panjang sejarah dan membantu menjaga nilai-nilai budaya tradisional di tengah globalisasi. Pelestarian situs sejarah juga berkaitan dengan pemeliharaan seni, arsitektur, dan tradisi yang telah ada ratusan atau ribuan tahun yang lalu (Paryana, 2022). Ini mendukug keberagaman budaya dan mengurangi resiko hilangnya pengetahuan atau tradisi penting yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat. Disamping itu situs sejarah seringkali menjadi subjek penelitian ilmiah, baik dalam bidang arkeologi, antropologi, sejarah, maupun ilmu sosial lainnya. Penemuan-penemuan baru di situs-situs dapat membuka wawasan tentang peradaban terdahulu, memperkaya pengetahuan manusia, dan memberikan inspirasi bagi penemuan teknologi ataupun ide-ide terkini.